TEMPO.CO, Mataram - Kisah pariwisata Lombok bermula ketika Senggigi Beach Hotel dibuka pada 1987. Peresmiannya saat itu dilakukan oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Achmad Tahir.
Senggigi Beach Hotel anak usaha maskapai Garuda itupun kini berubah nama menjadi Kila Beach Hotel. Seiring dengan berjalannya waktu, kini Lombok sudah menjadi daerah tujuan wisata. Bahkan Lombok menjadi andalan Kementerian Pariwisata untuk menarik wisatawan dunia.
Adhi Yuliyanto traveler sekaligus pengarang buku Dong Ayo Ke Lombok, ada lima obyek wisata wajib dikunjungi di Lombok Utara yaitu Gili Indah yang terdiri dari: Gili Trawangan-Gili Meno-Gili Air, di selatan Lombok Barat yaitu Gili Sudak- Gili Kedis-Gili Nanggu, kemudian Sembalun di lembah Rinjani, Kuta Mandalika dan sekitarnya dan air terjun Benang Stokel di Kabupaten Lombok Tengah. ''Itu kawasan yang wajib didatangi jika ke Lombok,'' kata Adhi Yuliyanto kepada Tempo, Selasa 24 September 2019 petang.
Soal kuliner, menurut Adhi, wisatawan yang berkunjung ke Lombok wajib mencicipi ayam taliwang, sate rembiga, dan sate bulayak suranadi. Kemudian untuk tempat jajan murah yaitu pasar kuliner Ampenan, di pantai bekas Pelabuhan Ampenan yang menjual aneka makanan dan jajanan pasar khas lombok, seafood, dan urap-urap yang buka mulai sore-malam.
Sementara untuk milenial perlu berkunjung ke area Jalan Udayana, tempat nongkrong yang menyediakan aneka jajanan ringan, warung makan, buka mulai sore-malam, terkecuali malam Jumat tutup sesuai kebijakan Pemerintah Kota Mataram. Sedangkan lokasi lainnya yaitu di Jalan Majapahit depan Taman Budaya, tempat nongkrong dengan menu kopi dan jajanan ringan, buka mulai sore-malam.
Lombok mengembangkan desa wisata untuk memenuhi kebutuhan wisata minat khusus. Foto: Leko Travel